Minggu, 06 Mei 2012

catatan hati yang menangis

kini, Ia baru sadar akan arti dirinya sebenarnya,,
hanya sebuah pengusik di kala senang,,
sebuah teman dikala sepi,
sebuah tameng dikala keterpurukan,,
tapi,
akan kah orang lain tau saat Ia sedang terpuruk,
saat Ia sedang menangis,
saat Ia sedang membutuhkan bahu untuk bersandar,,
saat ia ingin di dengarkan,
Ia hanya ditipu kepura.pura.n orang lain yang mengetahui keberadaanya,,
ditipu sebuah kepura-pura.n akan bujuk rayu yang seolah.olah Ia di idamkan,,
tak taukah Ia bahwa semua itu SEMU!

teman di saat sepi

aku hanya teman di saat sepi mu,,
tak pernah kau hiraukan saat sepi ku yang melanda,,
hanya egoku kah ini?
atau hanya suatu rasa yang seharusnya tak penting untuk di persoalkan,,
tapi, aku butuh teman,
aku butuh sesuatu yang dapat mengisi sepi ini,,
hanya logika teman di kala sepi ini,
logika pikiran yang berebut menduduki tempat utama untuk menjadi suatu alasan,
siapakah kini yang akan mengalah,
logika atau hati?
keduanya bertentangan,,